Wednesday, May 29, 2024

Pengamen di Bus

Pengamen ini meletakkan pelantang di sebelah saya duduk. Usianya paruh baya. Wah, ia membawakan Setan Pasti Kalah dan Ibu Kotanya Rhoma Irama.

Saya begitu menikmati cabikan gitar pada nomor yang pertama dalam perjalanan dari Paiton ke Surabaya. Meskipun suaranya tidak tinggi, namun lelaki itu tampak membawakannya sepenuh hati.

Dengan merogoh Rp2000, saya turut serta mendukungnya sebagaimana para penumpang yang lain. Suasana dalam bus seakan-akan lebih nyaman, meskipun panas udara dari luar memancar ke dalam dengan cukup sengit.
 

No comments:

Ruang Baca

Saya meletakkan pesan Pak Musa Asy'arie di loteng, tempat kami menyimpan buku. Berjuang dari Pinggir adalah salah satu karya beliau yan...