Kali ini, saya merogok kocek Rp 55 ribu agar bisa membacanya tatkala berada dalam angkutan. Untuk kesekian kalinya, di dalam badan pesawat saya melihat sekumpulan orang Jepang yang juga sedang bepergian.
Di sini, saya sering memerhatian surat pembaca karena hendak mencermati pandangan umum tentang banyak isu. Dari mereka, kita bisa memahami kehendak publika. Tentu, kolom Marginalia, sebelumnya Catatan Pinggir, adalah catatan yang memaksa saya untuk mengerutkan kening. Kali ini, Hikmat Darmawan menganggit kasta sastrawan.
No comments:
Post a Comment