Tuesday, July 09, 2024

Filsafat Untuk Pemalas

Betapa menyenangkan menjadi bagian dari mahasiswa dari pelbagai program studi yang hendak mengetengahkan filsafat sebagai percakapan. Pengetahuan seringkali dilihat sebagai ilmu langit, padahal justru di awal kehadirannya, ia mau menjawab persoalan sehari-hari. 

Buku ini dihasilkan oleh Ach Dhofir Zuhri dengan mengangkat isu-isu keseharian untuk diulik sebagai perbincangan yang tidak dilihat dari permukaan saja, tetapi sekaligus kedalamannya. Tak dapat dielakkan, kumpulan tulisan ini menggedor kesadaran pembaca untuk  menyoal sesuatu yang telah diterima oleh khalayak begitu saja. 

Semisal, apakah rambut nabi yang digotong ke sana ke mari itu betul-betul lahir sebagai kecintaan atau motif lain? Belum lagi menyebut nabi Muhammad sebagai filsuf dan Plato sebagai nabi jelas akan mengguncang kata yang telah dipaku oleh orang kebanyakan sebagai lema yang tidak bisa diotak-atik. Pendek kata, kata mudah retak. 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...