Saya, istri, dan putri sulung menonton Zumi, si bungsu bersama kawan-kawannya, berlaga di turnamen futsal tingkat kabupaten yang ditaja oleh Rengganis, penghasil batik lokal.
Saya senang ada tim Sekolah Menengah Kristen Mater Dei yang dianggotai oleh anak-anak dari Papua juga bertanding. Gerak mereka gesit dan cepat. Bagi kami, momen ini adalah juga hari keluarga.
Zumi sangat bersemangat untuk menjadi bagian tim. Meskipun penyuka FGTeev ini belum bisa menggocek dan beradu tubuh dengan lawan, namun dalam tiga kali main, ia mencetak gol satu-satunya dan merayakannya seraya mengangkat tangan dengan melihat ke atas.
Biyya pun mengajak Zumi untuk membeli kudapan setelah turun ke lapangan. Perhatian kecil ini baik bagi perkembangan hubungan kakak dan adiknya.
No comments:
Post a Comment