Justru saya tertegun lagu Mutiara-Mutiara (1992) melalui radio Sinar FM (streaming) tatkala menekuri kisah Rousseau, pejalan tangguh. Dalam bersahaja | kau selitkan madah yang terindah |
Tetapi, kini kesahajaan raib diganti dengan kemegahan. Padahal, kata filsuf asal Swiss, hidup otentik itu bersama alam dengan dirayakan melalui jalan kaki.
Kini, bumi dikoyak dengan penambangan. Pelaku meninggalkannya begitu saja setelah menggalinya hingga dalam. Betapa kelam!
No comments:
Post a Comment