Ketika lahir, anak ini jauh dari keluarga besar, tetapi tak kehilangan perhatian karena mereka menyambut dengan riang kehadirannya di dunia. Bila mudik, ia jadi pusat perhatian banyak orang.
Prof Sohaimi memberikan hamper besar. Dr Zailani dan Dr Supian menjenguknya di flat Bukit Gambir. Tukwan dan Maktuk merasa mendapatkan cucu baru. Teman-teman dari Indonesia yang sedang belajar juga mendatangi rumah kami di lantai 13 Bukit Gambir.
Kenangan Pulau Pinang manis. Kemarin, ia masih mengekori kata lah di belakang kosa kata Inggris. Of course, lah! Damn it! What the hell! Hehe
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment