Sepagi ini saya menyimak ceramah Kiai M Musleh Adnan melalui radio Brama FM.
من اعتمد على علمه ضل
Filsafat, ujar beliau, té-maté ban "mengapa". Bagaimanapun, ilmu ini bergulat dgn kaidah Socrates bahwa kunci pengetahuan adalah bertanya. Andai pembelajar melihat sisi kearifan (wisdom), ia mengatasi data, informasi, dan pengetahuan.
Tentu, pernyataan ini berada dalam konteks bagaimana kita dapat meraih kehidupan yang baik (good life). Orang pintar kadang merendahkan liyan, bukan membebaskan khalayak dari ketidaktahuan. Masalahnya, banyak orang dungu yang menyebalkan, mau menang sendiri dan tidak berada dalam ruang gema (echochamber).
Pak Kiai berhasil mengajak kita berpikir, bukan sekadar tertawa dengan humor. Tak mudah memindah konsep akhlak yang bersumber dari alam pikiran Arab ke bahasa Madura. Menjura.
No comments:
Post a Comment