Saya, Biyya, dan Zumi memesan nasi goreng. Bunda memilih rawon. Di warung ini, kami menikmati menu lokal.
Kita merasakan kelezatan makanan karena kebiasaan. Selera tidak diperdebatkan, tetapi bisa dijelaskan. Setiap orang menjalani kelaziman. Bila hendak mencicipi Tteokbokki, misalnya, kita ingin mengerti orang lain. Simpati lahir dari sini.
No comments:
Post a Comment