Thursday, January 02, 2025

Refleksi Tahun Baru

Sejauh dan semacet apapun perjalanan, pejalan akan berhenti di swafoto dan hadir di media sosial. Saya mengalami dan melewatinya. 

Fase eksistensi tertinggi itu kontemplasi. Imajinasi kita menolong menjangkau banyak tempat. Televisi dan radio juga membantu mengabarkan peristiwa. Isinya sama, yakni hasrat manusia. Bila yg terakhir dikontrol, kita kaya, kata Buddha. 

Sejatinya waktu itu bukan jam, hari, bulan, dan tahun. Ia adalah masa yang tak dibekap oleh batas. Jika ada orang mengajak doa dan selawatan  di malam tahun baru, kami melakukannya tiap subuh di surau tak jauh dari rumah. Kurangi kerumunan! 

Waktu itu adalah sekarang. Kemarin usai. Esok angan-angan. Kebaruan itu kesekarangan.

 

No comments:

Buku Teks

Barusan kami mengambil buku pelajaran Zumi. Ia dan kawan-kawan membelinya dari sekolah. Tadi, kami bertemu dengan banyak orang tua yang jug...