Materialisme bisa dibahas dengan kepala dingin apabila kita telah makan. Dalam keadaan lapar, kita sadar peri pentingnya materi (matter).
Hanya, setelah kenyang, kita perlu tenang. Membaca buku yg dipinjam dari perpustakaan dan mendengar musik dari radio Sinar FM, sambil menyeruput kopi itu sejenis spiritualisme. Keseimbangan itu mudah dan murah, bila kebutuhan dinikmati, dan hasrat dikawal.
Dulu, saya menikmati kopi dengan pemanis susu cair. Namun, kini saya menggantinya dengan sedikit gula. Lagi-lagi, kontrol terhadap asupan berada di tangan setiap orang.
1 comment:
Kebutuhan faali dan pengendalian diri, mudah diucapkan sulit dipraktikkan. Tentu saya setuju, kenyang dulu baru berfilsafat. Tentu tak harus meniru alam Yunani kuno yang mengenal budak.
Post a Comment