Sebagai santri yang sama-sama belajar Akidah Filsafat, saya dan Rafiuddin memiliki irisan yang sama. Kami berlatar tradisi dan memasuki belantara dengan menggabungkan alam keterbatasan dan kebebasan berpikir. Sejauh apa pun pergi, kami akan kembali, dengan makna yang bernuansa.
Pada kesaksian Mardian W, saya menemukan kejutan. Saya pun dapat merasakan dunia batinnya kala ia dilukiskan suka lagu dan film Rhoma Irama. Pasti, nomor Malapetaka, meskipun tak disebutkan, menggetarkan jiwanya. Inilah lagu dengan melodi yang hanya sekali diciptakan oleh seorang seniman.
No comments:
Post a Comment