Tuesday, May 06, 2025

Mitoni Terakhir

 

Samar-samar, ini mengingatkan tetangga saya yang menjalani tradisi "pelet kandung" dulu. Sebuah kelapa ditulisi huruf hanacaraka. Sebaldi air kembang disiapkan untuk menyiram tubuh perempuan yg sedang hamil. Selaksa doa dipanjatkan. Perpaduan sempurna ini berasal dari banyak sumber rujukan. 

Apakah tradisi tersebut masih ditemukan di Ganding?  Madura sejatinya salinan dari budaya adiluhung Jawa. Selain itu, ada banyak adat setempat dari Timur Tengah yang raib, seperti  Samman dan Ruddat. Sementara, gambus dan Hadrah masih bertahan. Saya tak tahu sampai kapan.

Kini, kamipun tak menunaikan kebiasaan mitoni. Kami menggelar aqiqahan untuk selamatan. Para orang tua di kampung telah melupakan budaya kuna ini. 

Ketika si ibu rela menghadapi kematiannya dengan iringan tembang megatruh, saya merasakan suasana serupa dgn syiir (syair) "caretana oreng mate" Kiai Amanullah.

No comments:

Bahasa Jawa

Dengan belajar bahasa Jawa, Zumi merawat akarnya sebagai keturunan Kebumen. Sayangnya, ia masih enggan untuk menggunakan bahasa Jawa, meskip...