Saturday, May 10, 2025

Pak A Samad Said

Pak Samad adalah panggilan untuk penyair kawakan jiran, Tuan A. Samad Said. Saya beruntung karena pernah mengikuti orasinya di Dewan Budaya USM tatkala Karyawan Pulau Pinang menggelar acara malam puisi WS Rendra.  

Menurut sahibul hikayat, penulis Salina ini pernah duduk sendirian di lampu merah sebuah jalan Kuala Lumpur. Justru, dalam keramaian, dia merasa kesunyian. Aha! 

Bukankah rasa serupa kita kadang alami di media sosial? Semakin berasyik masyuk, kita acap menemukan kesotongan, eh kekosongan, di belantara ini. Batasi saja, damai pasti ada di hati!

 

No comments:

Barat dan Pesantren

Sejak kecil, saya belajar di surau, madrasah, sekolah dasar, dan kampung tempat kami tinggal. Sebenarnya saya menjalaninya apa yang diajarka...