Thursday, September 25, 2025

Warung Kitoz

Sepulang dari kampus dan sekolah, kami mampir minum. Hidup itu, kata Falsafah Jawa, cuma singgah untuk ngombé.

Selera dan politiknya beda. Mengapa saya harus memaksa liyan sejalan? Dari sini, kami melihat bus Ladju melaju di jalan. Kami pun tahu, setiap perjalanan akan berhenti di terminal.

Lalu, istri dan Zumi menyusul kemudian untuk merayakan sore di warung terdekat rumah. Ibunya mengingatkan bahwa kita tidak boleh membuka telepon pintar. 
 

No comments:

Dialog Antariman

Pak Ahmad Hudri memberikan sambutan dengan penuh khidmat. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ini tidak hanya piawai mengurai hubungan antar...