Friday, November 07, 2025

Gus Duri, Pejalan Tangguh

Mas Gus Duri telah menembus halaman opini Jawa Pos kala masih kuliah S1 UINSA. Ia dan kawan-kawannya membentuk kumpulan laskar ambisius untuk berkarya di media. Lelaki asal Dungkek ini juga bikin portal untuk memberi ruang bagi penulis menyusun gagasan alternatif.
Sebagai pemikir di Poltracking, mahasiswa S3 UI ini sedang memoles tugas akhir terkait persepsi elektoral dalam telaah filsafat. Memang politik itu berkelindan erat dengan perasaan warga tentang calon, bukan pemahaman rasional. Kata Harari, sekelas Enstein tak akan memeriksa platform dan program kandidat.
Apa pun perdebatan, baik tentang politik dan kuasa, ia berakhir di meja Pagi dan Sore Tebet. Namun pertemanan hanya perlu kesepahaman, di mana kita hanya menghidupi keseharian dengan kehangatan dan keriangan. Sementara isu keagamaan yang kami bahas adalah kecenderungan dalam sunyi dan ramai dalam bakti, tanpa membawa belati. Sejati.

 

No comments:

Gus Duri, Pejalan Tangguh

Mas Gus Duri telah menembus halaman opini Jawa Pos kala masih kuliah S1 UINSA. Ia dan kawan-kawannya membentuk kumpulan laskar ambisius un...