Wednesday, November 12, 2025
Politik Hukum
Saya membacanya untuk persiapan kuliah Politik Hukum hari ini. Mahasiswa Ahwal Syakhsyiyyah perlu memandang aturan itu dibuat dalam koridor kekuasaan.Sambil menikmati jazz-soul, saya melihat hukum sejalan dengan hikmah kata yang berasal dari akar kata yang sama, ح ك م. Dengan demikian, larangan merokok di banyak kawasan umum bukan sekadar soal pembatasan, tetapi pengaturan bersama agar semua merasa nyaman.
Tentu, bunyi juga perlu diatur, bahkan di rumah. Bagi Zumi, instrumentalia adalah suasana warung, bagi Biyya ketenangan. Bagi kita sebagai orang tua, apa yang menyenangkan bagi anak adalah kebahagiaan. Namun, lagu Rhoma Irama tidak setiap anggota keluarga menikmatinya. Saya harus mendengarnya sendirian di loteng.
Puncak kepatuhan justru kala kita sendiri. Sebab, kesadaran ini tak perlu pengawasan, melainkan permenungan bahwa kita hanya memerlukan sedikit peraturan, yakni kemampuan diri untuk tahu diri.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Semantik dan Kesadaran Etis
Sebagai pengajar Semantik dan Ma'anil Qur'an, saya berpandangan bahwa lulusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir akan menjaga alam, karen...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...

No comments:
Post a Comment