Sunday, December 28, 2025

Buku dan Anak Rohani

Setiap orang menjalani nasibnya sendiri yang berasal dari apa yang dipikirkan. Masing-masing akan menuliskan pengalamannya sebagai manusia. Saya, Nurul Huda, dan Rismon Hasiolan Sianipar memilih apa yang harus diungkapkan pada khalayak. Masyarakat yang matang dan terpelajar akan membacanya dengan pikiran terbuka.
Kebenaran memiliki jalannya sendiri. Pada waktunya, setiap individu selesai dengan menyelaraskan pikiran, perasaan, dan tindakannya dalam satu tarikan napas. Sebagai insan yang rasional, kita akan menolak sesuatu yang tidak masuk akal, namun kita juga menimbang rasa yang seringkali diikat oleh norma dan tentu melahirkan prilaku yang menghadirkan kepatutan.
Isu "Kepalsuan" saya tulis dalam Falsafah Harian: Seni Memahami Hidup Sehari-Hari (hlm. 133) yang mungkin tak sepenuhnya merekam persoalan tersebut dalam sejarah pemikiran, namun di kalangan masyarakat Anda pernah mendengar antitesisnya, ini asli lo! Ternyata, untuk membuktikannya itu mudah. Tabir Kepalsuan, lantun Rhoma Irama, akan terkuak.

 

No comments:

Buku dan Anak Rohani

Setiap orang menjalani nasibnya sendiri yang berasal dari apa yang dipikirkan. Masing-masing akan menuliskan pengalamannya sebagai manusia. ...