Pukul 3 55 pagi dengan instrumentalia Kitaro [Caravansarinya benar-benar membuat pagi buta makin mencekam dan sepi, apalagi semaleman hujan telah membuai alam dengan dingin yang menusuk tulang hingga ke sumsumnya]
Minum kopi dan merokok membuat mata tak bisa dipejamkan. Asap seperti mengisi paru-paru untuk terus berdenyut. Jantung dipacu agar kantuk tidak datang. Aku mencoba untuk tidur dengan ditemani musik lembut dari Light and Easy FM [hampir tuning radio saya tidak beranjak dari gelombang ini]. Tapi sia-sia. Ini semua diawali dari sebuah pertemuan di Zubaidah dengan teman-teman, Ali, Arifan, Anisa, Una, Umam dan teman dekat, Dian. Aneh juga, setelah dari acara penutupan 17-an di Konsul, kami berencana untuk menghabiskan malam di warung kopi, tapi sayang hujan menghalangi nazar untuk menghirup aroma biji robusta. Untuk menebus kekecewaan, aku minum cappucino. Di sana, peristiwa datang silih berganti, dari canda, serius dan tertawa
Kami pun bubar, setelah hampir dua jaman bertukar cerita, entahlah, tak semua menancap di benak. Ali dan Annisa mengantarkan kami ke bumi Restu [ma kasih ya atas budi-baiknya?].
Mungkin, ini pertama kali di USM mandi jam 2 pagi, hanya agar aku ingin merasakan kesegaran. Supaya tidak lelah memaksa lelap, aku melanjutkan nonton The Interpreter yang dibintangi oleh aktor-aktris kawakan Sean Pean dan Nicole Kidman. Sebagai Agen, Keller [Sean Pean], memahami orang dari prilakunya sementara Silvia [Nicole Kidman] meyakinini kekuatan dan kesucian kata-kata. Akhirnya, film usai. Hidup terus berjalan.
Saturday, August 27, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mainan
Mengapa anak perempuan bermain masak-masakan dan anak lelaki mobil-mobilan? Kata tanya mendorong mereka untuk berpikir. Pada gilirannya kita...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
1 comment:
melakukan apa pun sambil ngupi, memang asikkk....
Post a Comment