Friday, August 12, 2005

Malam yang Lelap

Aku bersyukur karena semalem tidur nyenyak. Mungkin, lelah yang melemahkan dan hujan yang turun membasahi atap dan halaman. Keluar dari hostel seakan menemukan keramahan karena udara segar dan tanah basah serta rumput dan pohon tampak berpendar karena sinar matahari. Ini semua karena air. Mungkin, ini juga yang memberi ilham Thales, Filsuf Yunani [Greece] untuk mengatakan bahwa awal dari kehidupan adalah air.

Seperti, yang sering dilakukan sebelumnya, aku membenamkan diri pada layar internet untuk membaca cerita tanah air. Tak ada yang baru. Semua tentang keperitan hidup. Namun, masih ada harap untuk keluar dari lubang ini.

Aku punya mimpi agar teman-teman di sini [PPI] meluangkan waktu sejenak untuk peduli dengan bencana kemanusiaan di negeri yang porak-poranda, karena hati telah mati.

1 comment:

annaz 安阿兹 said...

Wah... cantiknya blog u.

Puasa [17]

  Berhenti sejenak untuk membaca koran Jawa Pos , saya tetiba merasa lungkrah. Satpam kampus memutar lagu jiwang, pas Iklim dengan Hanya Sua...