Aku bersyukur karena semalem tidur nyenyak. Mungkin, lelah yang melemahkan dan hujan yang turun membasahi atap dan halaman. Keluar dari hostel seakan menemukan keramahan karena udara segar dan tanah basah serta rumput dan pohon tampak berpendar karena sinar matahari. Ini semua karena air. Mungkin, ini juga yang memberi ilham Thales, Filsuf Yunani [Greece] untuk mengatakan bahwa awal dari kehidupan adalah air.
Seperti, yang sering dilakukan sebelumnya, aku membenamkan diri pada layar internet untuk membaca cerita tanah air. Tak ada yang baru. Semua tentang keperitan hidup. Namun, masih ada harap untuk keluar dari lubang ini.
Aku punya mimpi agar teman-teman di sini [PPI] meluangkan waktu sejenak untuk peduli dengan bencana kemanusiaan di negeri yang porak-poranda, karena hati telah mati.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Buku Teks
Barusan kami mengambil buku pelajaran Zumi. Ia dan kawan-kawan membelinya dari sekolah. Tadi, kami bertemu dengan banyak orang tua yang jug...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
-
Rindu itu adalah perasaan akan sesuatu yang tidak ada di depan mata kita. Demikian pula, buku itu adalah jejeran huruf-huruf yang menerakan ...
1 comment:
Wah... cantiknya blog u.
Post a Comment