Menuju Sebuah Masyarakat Berpengetahuan adalah gagasan yang dikatakan Evers berciri, anggotanya mempunyai standar pendidikan tinggi dibandingkan masyarakat lain dan pertumbuhan proporsi angkatan kerjanya yang digunakan sebagai pekerja pengetahuan, industrinya menghasilkan produk dengan inteligensi artifisial terintegrasi, organisasi-organisasinya - swasta, pemerintah dan masyarakat sipil - bertransformasi menjadi organisasi inteligensi, terjadinya peningkatan pengaturan pengetahuan di dalam bentuk keahlian yang digitalisasikan, disimpan di dalam bank data, sistem ahli, rencana pengaturan dan media lain, ada pusat beragam keahlian dan produksi pengetahuan berpusat pada ragam (poly) dan ada kultur produksi pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan epistemik (Evers, 2000).
Lalu, dengan membandingkan Indonesia dan Malaysia, Evers, menemukan angka-angka yang menunjukkan Malaysia berada di depan dibandingkan Indonesia, tentu saja dengan segala implikasinya. Tiba-tiba, apa yang bisa kita lakukan untuk mengejar ketertinggalan dari saudara kita sendiri, yang dulu banyak belajar dari kita?
Akhirnya, saya mencoba untuk membuka dialog dengan pemilik gagasan Profesor Hans-Dieter Evers melalui surat elektronik:
Dear Professor Evers,
I extremely appreciate what you wrote on Transition towards a Knowledge Society: Malaysia and Indonesia Compared. It would be necesserily a starting point to pinpoint the real situation between two countries now. Perhaps, you will revise your paper above based on the newest data, or it still remains as such. Still, your analysis help me, as Indonesian student in Malaysia University, to understand the map of our underdeveloped-society.
I would like thank for your depth exploration.
Ahmad Sahidah
School of Humanities
University of Science Malaysia
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment