Hari ini saya mengikuti seminar proposal teman saya, Muhammad Nasir mengenai pembacaan terhadap Novel Jean Sasson dan Carmen Bin Laden yang bercerita tentang kehiduapn perempuan di kalangan keluarga bangsawan di Arab Saudi. Kehadiran ini menjadi penting karena akhir-akhir ini saya getol membaca novel, cerpen bahkan puisi, meskipun yang terakhir tidak begitu kuat.
Prof Muhammad Salleh dan Profesor Salleh Jaafar telah membantu membuat lebih terang persoalan yang diusung proposal tersebut karena keluasan perspektif yang digunakan, yaitu feminisme, pascakolonial dan Islam. Prof Muhammad, sastrawan negara Malaysia, ini menimpali bahwa perlu ada sebuah teori yang jelas, bernas yang memungkinkan bisa diaplikasikan dalam menelaah karya dua pengarang di atas. Tak perlu terlalu banyak sehingga mengaburkan pemahaman. Sedangkan Prof Jaafar melihat bahwa paskakolonial itu berkaitan dengan puasat (centre) dan pinggiran (pheripery), di mana keduanya tidak berdiri secara diametral, tapi saling mengukuhkan, sebab paskakolonial perlu dibedakan dengan antikolonial.
Saya rasa pembentangan proposal hari ini mendorong saya untuk menilai kembali kerja disertasi saya dan sekaligus mengkayakan pandangan tentang mengkaji sebuah karya sastra sebagai bagian dari cara menyampaikan kenyataan di atas kertas.
Thursday, April 20, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment