Bangun pukul 7, saya masih melihat hujan rintik menyambut pagi. Hari ini, jam 9 kami, Pak Tahir dan Dian berencana untuk menghadiri bedah buku Buah Pikiran Ashaari Muhammad di hotel Seri Malaysia.
Di sana, kami mengikuti pembahasan buku yang ke-72 dari tokoh Darul Arqam yang pernah menghiasi kontroversi di negeri Jiran ini. Ann Wan Seng (alumni UM bidang Sosiologi), Dr. Ir. Abdur Rahman Effendi (Program Doktor bidang Pesawat Terbang di Perancis), Shahnon Muhammad (penyair, bekas anggota parlemen), dan dimoderatori oleh dosen USM, diskusi berjalan 'marak'.
Pulang dengan Prof Shukri, kami menyempatkan makan siang bersama dan sebelumnya shalat di Masjidk Bayan Lepas. Profesor banyak berbicang dan membuat hubungan dekat.
Bagi saya, Abuya Ashaari tampak sangat memikat orang-orang yang pernah mengenal dekat dan menjadi pengikutnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Adab dan Ilmu
Sebelum mengaji kitab Syarh al-Hikam , saya membuat status dengan mengutip kalimat untuk menggagit sebuah ayat (sebutan kalimat di negara te...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
No comments:
Post a Comment