Biasanya, saya main futsal dengan teman-teman Indonesia di KDU, bahkan pernah di Seberang Pulau. Karena pemainnya banyak, saya hanya bermain 15-20 menit. Tapi, kemarin, bersama dengan teman-teman Malaysia, saya hampir lebih dari 1 jam bermain bola. Benar-benar melelahkan.
Pulang, teman Malay mampir beli 100plus dingin. Ketika saya meneguknya, tubuh seperti disiram es dan dinginnya menusuk gigi, campur aduk antara enak dan sakit. Terbersit di benak, saya ingin mengulangi peristiwa ini.
Makan malam bersama Hilal, saya melepaskan lelah di warung sambil menonton acara favorit Buletin Malam TV 3.
Jam 9, tubuh saya udah tergeletak lelah. Tertidur dan bangun jam 1 30 untuk shalat Isya'. Lalu, buku Putu Wijaya, Teror Mental membantu saya melewati dini hari. Saya kira kita mesti lelah untuk bisa tidur dengan lelap.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Puasa [17]
Berhenti sejenak untuk membaca koran Jawa Pos , saya tetiba merasa lungkrah. Satpam kampus memutar lagu jiwang, pas Iklim dengan Hanya Sua...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Dulu tatkala membaca karya Louis Dupre, saya menekuri teks berupa anggitan huruf-huruf di atas kertas. Penulis "Religious Mystery and...
-
Setelah kegiatan akademik dan rekreatif mahasiswa UNUJA berakhir di Menara Kembar Petronas, saya sendirian menuju Kinokuniya KLCC untuk meli...
No comments:
Post a Comment