Hujan selalu mendatangkan harap bahwa esok pagi akan segar. Meskipun tidak deras, tapi tetesannya bisa terlihat dari dekat lampu jalan.
Setelah makan malam, saya kembali ke kamar. Untuk melemaskan otot, saya nonton film 'ringan' Charlie's Angles: Full Throttle. Tak perlu banyak mengerutkan dahi, tema, plot dan karakternya jelas, tidak rumit. Tidak puas dengan film laga ini, saya masih berkutat untuk melanjutkan nonton film lain berjudul Trapped. Alurnya memang menegangkan, tapi masih menyisakan haru untuk menguras emosi. Kehadiran Charlize Theron, Courtney Love (Si Janda Court Cobin) dan yang menggemaskan Dakota Fanning membuat film ini enak ditonton. Seperti biasa, ia berakhir bahagia. Yang benar dimenangkan dan yang jahat dikalahkan, bahkan mati.
Lalu, naik ke lantai atas, saya membuka kembali buku yang baru dipinjam The Politics of Islam in Contemporary Malaysia oleh Kamarulnizam Abdullah. Dengan pendekatan konsep 'keamanan' (The Concept of Security), ia mencoba untuk menjelaskan pertarungan kelompok sekuler (UMNO) dan agama (PAS) dalam memperebutkan otoritas politik dan agama di tanah Melayu ini.
Pembacaan ini membuka banyak kemungkinan penjelasan tentang pertarungan pelbagai kelompok untuk meraih kekuasaan politik dan ekonomi. Tentu saja, keterlibatan orang Indonesia sangat menarik karena turut meramaikan hiruk-pikuk pertengkaran di tanah Jiran ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Adab dan Ilmu
Sebelum mengaji kitab Syarh al-Hikam , saya membuat status dengan mengutip kalimat untuk menggagit sebuah ayat (sebutan kalimat di negara te...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
No comments:
Post a Comment