Tadi pagi, kami mengunjungi Klinik Sungai Nibong untuk memeriksakan perkembangan kandungan isteri. Sayang, di sana, petugas kesehatannya menyarankan untuk berkunjung ke Klinik Bukit Jambul karena pusat layanan kesehatan dekat Terminal bis ini buka hari Rabu untuk pelayanan ibu dan anak. Kami pun bergegas keluar dari klinik. Sebelumnya, perawat di sana memberikan kami peta dan alamat klinik yang kami harus kunjungi.
Dengan motor, kami pun membelah jalanan. Setelah bertanya beberapa kali, akhirnya kami menemukan tempat yang terletak di bawah bangunan flat blok D Bukit Jambul. Dengan tangkas, petugas pendaftaran melayani isteri. Setelah dicatat, isteri diminta untuk cek darah di laboratorium (di Malaysia disebut makmal) di blok sebelah. Namun, sebelumnya, kami harus membayar RM 15 sebagai besaran bayaran untuk orang asing, sementara orang lokal hanya membayar RM 1. Saya sempat membaca tulisan yang ditempel di tembok yang menyatakan bahwa pelayanan tidak kurang dari 10 menit. Terus terang, kami merasakan nyaman dengan perhatian para pekerja di klinik ini. Mereka tampak menikmati pekerjaannya dan ramah.
Setelah selesai, kami pun berjalan menuju parkir dan sempat berhenti sejenak di bangku taman flat. Isteri merasa lemas karena baru saja diambil darahnya. Untung, kami membawa roti dan air untuk menyangga perut. Di bawah pepohonan, kami bercengkerama sambil menunggu isteri menghabiskan roti beraroma pisang. Betapa siang itu mendatangkan kedamaian karena angin segar menerpa wajah kami.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Buku Teks
Barusan kami mengambil buku pelajaran Zumi. Ia dan kawan-kawan membelinya dari sekolah. Tadi, kami bertemu dengan banyak orang tua yang jug...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
-
Rindu itu adalah perasaan akan sesuatu yang tidak ada di depan mata kita. Demikian pula, buku itu adalah jejeran huruf-huruf yang menerakan ...
No comments:
Post a Comment