Wednesday, November 26, 2008

Kawan Baru


Sebagai salah satu kegiatan dalam SEAMUS (Southeast Asian Muslims for Freedom and Enligtenment), yang digelar di Ruang Sayang, Shangri-La, para peserta diajak untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang berada di Georgetown, Pulau Pinang (lihat http://www.seamusnetwork.net).

Kami berangkat dari hotel jam 8.30 pagi. Menyusuri jalan berkelok dan menurun, saya merasakan sensasi. Namun, tentu saya tidak memikirkan kengerian ini, tapi justeru menikmati kebersamaan. Dengan sendirinya, setiap orang mengelompok sesuai dengan kecenderungan masing-masing. Kadang saya mencoba untuk memasuki setiap kelompok itu dan menyelami apa yang mereka pikirkan tentang banyak hal. Saya mendengar dan mencoba menyerap apa yang terlontar dari teman-teman baru ini.

Bagaimanapun, pengalaman selama tiga hari-empat malam berinteraksi telah merekatkan pertalian batin dan intelektual. Namun demikian, saya melihat betapapun peserta terikat dengan komitmen bersama tentang liberalisme, pluralisme dan relativisme, mereka tidak mempunyai satu kata tentang makna dari kata kunci ini. Sebab, di luar penanda ini, ada yang jauh lebih mampu merekatkan kita, kemanusiaan.

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...