Thursday, December 11, 2008

Mengenal Kampus Lebih Dekat


Jika sebelumnya saya sering mengikuti seri sejarah lisan yang diadakan oleh penerbit USM untuk mengenal lebih dekat kampus, karena menghadirkan kesaksian para pegawai, dari bekas orang nomor satu hingga satuan pengaman (di sana sering disebut guard). Untuk itu, saya meminta tolong teman yang bekerja di penerbit untuk memberitahu jika seri sejarah lisan akan digelar lagi. Malah, beberapa hari yang lalu, Encik Khairul Rahim mememberi tahu bahwa acara ini akan dihelat kembali pada tanggal 19 Desember 2008. Maka, sekarang, saya terlibat langsung dalam mengenal warna lain dengan membantu Dr Suhaimi Abdul Aziz dalam penulisan biografi Naib Canselor (setingkat rektor) Universiti Sains Malaysia.

Hari ini, seperti hari yang lain, saya bekerja untuk melacak bahan-bahan, seperti gambar, karya, dan kesaksian sejawat, berkaitan dengan orang nomor satu di kampus tempat saya belajar. Pencarian ini juga mengantarkan saya pada beberapa tempat yang harus disinggahi. Misalnya, pada hari ini, saya mengunjungi kantor rektor menemui penolong pendaftar, pegawai alumni dan PTPM (Pusat Teknologi dan Pengajaran Multimedia). Saya sengaja berjalan kaki untuk merasakan lorong, jalan, dan suasana kampus. Inilah perjalanan yang membuat saya merasakan kehadiran kampus secara lebih utuh.

Lebih dari itu, kadang saya tidak mendapatkan bahan dari tempat yang saya kunjungi, namun dari pegawainya saya memeroleh informasi yang penting dalam memburu bahan. Pengalaman semacam ini tentu di luar kebiasaan saya dalam menekuri bacaan. Ternyata, komunikasi dengan manusia dan alam mendatangkan sensasi tersendiri.

No comments:

Syawal Ketujuhbelas

Biyya mendapatkan hadiah ulang tahun berupa novel dari Tante Ana. Dua anak imigran China di Melbourne, Australia hendak menautkan rasa di se...