Tuesday, December 02, 2008
Perpisahan di Long Pine
Pada tanggal 23 November kemarin, acara SEAMUS diakhiri dengan malam perpisahan di restoran Long Pine, tepi laut Batu Ferringhi. Gambar di sebelah ini tidak hadir begitu saja. Ia hadir melalui rangkaian perkenalan, diskusi, ngobrol santai dan tentu kehendak untuk menciptakan kehidupan lebih baik.
Betapapun kami mempunyai komitmen yang berbeda tentang kehidupan bersama, namun tidak setiap orang mempunyai cara yang sama mengungkapkan keinginan. Namun perbedaan ini luruh bersama ketika masing-masing menepis ego. Masih banyak kesamaan yang perlu dikedepankan dan memikirkan cara untuk mewujudkan menjadi kenyataan.
Untuk itu, acara serius kadang mencair dengan makan bareng sambil ditemani band musik restoran yang membawakan lagu lembut dan tidak jarang lagu riang. Salah satunya yang saya ingat adalah Sway. Katanya, mereka, pelantun dan pemain organ itu, berasal dari Filipina. Adalah tidak aneh, jika lagu Anak dibawakan dengan sangat merdu dan mengusik rindu. Setelah acara usai, kami pun kembali ke komunitas masing-masing dan menekuri rutinitas, yang tentu dengan semangat dan keinginan baru. Selalu begitu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment