Thursday, April 09, 2009

Oposisi Malaysia Kian Tak Terbendung


Saya menyambut gembira pernyataan Najib Tun Razak bahwa media harus memberitakan secara adil dan bertanggungjawab hal ihwal masyarakat. Sebelumnya perdana menteri ke-6 tersebut telah membuat kejutan dengan melepaskan tahanan ISA (Internal Security Act) dan menarik pembredelan dua koran oposisi, Harakah dan Suara Keadilan.

Namun langkah Najib belum menggoyahkan hati rakyat untuk mendukung pemerintahan baru. Tulisan di Jawa Pos (9 April 2009) berjudul "Oposisi Malaysia Kian Tak Terbendung" mencoba membaca mengapa perubahan itu tidak mendatangkan sambutan khalayak. Mungkin keterbukaan yang sedang dicanangkan pihak berkuasa belum diwujudkan secara nyata, sehingga itu dianggap janji yang belum ditunaikan.

Di tengah kerisauan terhadap pemerintah dan oposisi yang belum berubah, saya menemukan kegembiraan lain dengan hadirnya koran baru Sinar Harian yang telah mempraktikkan etika jurnalisme yang selama ini diabaikan oleh kebanyakan media. Meskipun saya tidak meninggalkan koran-koran yang dimiliki arus utama dan alternatif, saya lebih menikmati membaca koran yang dikelola oleh kelompok Karangkraf ini untuk mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat secara objektif. Sebagai koran yang menyodorkan jargon media untuk komunitas, surat kabar ini telah menjangkau 1 juta pembaca di seluruh negeri, sebuah prestasi yang luar biasa. Dengan harga RM 1, ia telah menempatkan dirinya sebagai media yang bisa dibaca oleh segala lapisan masyarakat.




No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...