Tuesday, January 26, 2010

Kotak Amal


Hampir dipastikan di setiap masjid di Indonesia ditemukan kotak amal. Gambar di atas saya ambil dari sebuah masjid di Pondok Kopi, Jakarta Timur. Dengan dibuat sedemikian rupa, kotak tersebut memungkinkan pengunjung mengetahui isi di dalamnya, yaitu pintu kotak dibubuhi kaca. Tentu, jika kosong, siapa pun yang datang diminta untuk menabung kebajikan. Ternyata, keadaan kotak tersebut mencerminkan suasana tempat ibadah ini ketika shalat jamaah ditunaikan: tak banyak orang yang hadir. Padahal lokasinya berada di tengah-tengah pemukiman yang padat. Suara azan yang berkumandang melalui pengeras suara tak mengusik warga untuk shalat Maghrib berjamaah.

Di sela-sela menunggu iqamah, para berjamaah berzikir dengan melafazkan syahadat dan diakhiri miftahul jannah. Untuk pertama kalinya, saya mengalami zikir semacam ini. Di kampung, zikir sebelum shalat Maghrib juga rutin dilakukan sambil menunggu kehadiran makmum yang lain. Namun meskipun jamaah yang hadir tak memenuhi ruang utama, saya merasa gembira karena begitu banyak remaja dan anak kecil yang hadir. Di mana-mana, anak kecil tak bisa menghentikan sifat khasnya, bersendau gurau. Namun, tak ada orang tua yang menghardik.

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...