Tuesday, October 05, 2010
Mengatasi Konflik
Coretan di atas merupakan sebagian pembentangan (padanan presentation, kata pembentangan juga digunakan dalam bahasa Indonesia, namun jarang digunakan, tetapi tidak di Malaysia. Kebanyakan pengguna bahasa Indonesia lebih menyukai menggunakan kata presentasi) dalam acara Hari Perdamaian Dunia, 21 September 2010, yang diselenggarakan oleh Unit Perdamaian kampus. Pertanyaan yang tampak sederhana itu sebenarnya mengandaikan upaya yang rumit berhubung dengan pertikaian antarkelompok, yang dipicu oleh pelbagai kehendak, seperti perebutan sumber ekonomi, kekuasaan dan agama.
Sejatinya keberhasilan merumuskan jawaban atas pertanyaan di atas mengantarkan kita pada jalan penyelesaian yang menyeluruh. Pihak ketiga kadang memang perlu hadir agar kedua belah pihak yang berseteru bisa menunda idealisme masing-masing. Seraya menuju kesepakatan bersama, perundingan akan berjalan lebih baik. Namun, dalam konflik tidak serta merta kehadiran pihak pendamai berhasil melerai pertengkaran. Untuk itu, dua pertanyaan di atas perlu diteliti ulang, apakah jawaban yang diberikan mengandaikan tanggapan langsung terhadap persoalan. Jika tidak, semua yang terlibat harus merombak ulang anggapan, tantangan dan tuntutan. Pendek kata, semua pihak harus menahan diri dan mencoba melakukan pengubahan (transformation) terhadap penyebab perselisihan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bank Syariah
Di Perbankan Syariah, saya mengajar Filsafat Keuangan. Dalam mata kuliah ini duit dicandra dari nilai, etika, dan kuasa. Cuan bukan sekadar ...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment