Hari ini, saya melewati tanah pekuburan ini. Dengan penataan ruang yang rapi, keasrian rumah terakhir manusia ini tampak menyerlah. Tak ada kesan seram, sebagaimana umumnya makam. Ada banyak pohon Kemboja, yang menambah kesan manis. Belum lagi, lorong setapak yang dibuat kotak-kotak persegi, sehingga menyisakan sisa tanah terdedah. Di banyak tempat, ada pondok, tempat orang ramai melepas lelah, atau sekadar duduk sambil bercengkerama. Tapi, ingat! Di sana, Anda tidak boleh berdiskusi hal ihwal duniawi.
Masalahnya, larangan di atas dimaklumkan pada orang ramai karena praktik tradisional itu tidak ditemukan dalam nas yang sahih. Padahal, ia bisa dikaitkan dengan hadits yang menjelaskan bahwa Nabi menyukai wewangian. Bagaimanapun, bunga dan air mawar itu bisa menghadirkan keharuman. Demikian pula mengkhatamkan kitab suci mungkin tak ada dalam kitab suci, tetapi membaca al-Qur'an di pondok pekuburan yang asri itu tentu merupakan pengalaman yang mendebarkan.
No comments:
Post a Comment