Thursday, September 12, 2019

Pulang

Ketika pergi, kami menaik dan pulang kami menikmati jalan menurun.

Musim kemarau membuat sebagian pohon meranggas. Tapi, keindahan yang lain hadir: kegersangan dalam keseronokan. Mengapa? Sudut pandang digeser, yakni jalan mulus dan pemandangan langit biru.

Demikian juga hidup. Kita hanya perlu menghadirkan alam sebagai rumah besar, dan kediaman adalah tempat tinggal yang kecil. Jika yang besar hancur, yang kecil lebur.

Dari Jember ke Paiton, kami melalui Bondowoso yang menyuguhkan banyak penglihatan. Di arak-arak, kita bisa berdiri melihat alam bebas dan merasakan betapa kita memiliki semua, yang seringkali ditinggalkan sebab kita ingin sesuatu yang lain, yang anehnya hanya ada dalam keinginan. 

No comments:

Syawalan Kesepuluh

Senarai keinginan ditunjukkan di X agar warga yang membaca bisa menanggapi. Maklum, buku ini tergolong baru di rak buku Periplus mal Galaxi....