Zumi mendapatkan "proyek" dari sekolahnya, menanam pohon singkong atau ubi kayu (Malaysia). Ia harus menyiramnya setiap hari dan mencatat perkembangannya setiap bulan, seperti mengukur panjang.
Alhamdulillah, pohon ini berdaun lebat. Akhir dari pekerjaan "rumah" ini adalah menyantap singkong. Dengan tugas ini, adik Biyya ini dan teman-temannya tidak hanya belajar biologi, tetapi juga belajar apa yang disebut pemikiran katedral (Chatedral Thinking), berpikir dalam jangka panjang.
Lebih jauh, ia akan menghargai tanaman lokal dan tanah tempatnya menghabiskan waktu untuk menikmati keseharian. kemandirian bermula dari diri sendiri, namun seseorang akan bekerja sama dengan orang lain. Tanpa otoritas guru, mungkin anak-anak tak mau mengikuti apa yang diinginkah oleh orang tuanya.
Di sini, hubungan orang tua, guru, sekolah dan masyarakat mendapat tempat. Selain itu, pembelajaran tidak lagi membelenggu murid di kursi kelas, tetapi memberikan ruang untuk belajar dengan melakukan apa yang diajarkan.
No comments:
Post a Comment