Tuesday, May 10, 2022

Pohon Jambu


Dengan mengambil latar pohon jambu, kami ingin menjadikannya sebagai penanda bahwa kehadirannya bermanfaat untuk halaman rumah di kampung halaman. Di sebelahnya, ada pohon pepaya dan kelor, selain banyak bunga hiasan dalam pot yang dikapur putih. 

Di teras depan, kami sering duduk bersama keluarga, termasuk menerima tamu. Kadang, percakapan lahir begitu saja di sini, seperti di malam ketiga hari raya, setelah tamu dari Guluk-Guluk pulang, justru kami melanjutkan obrolan ke sana kemari hingga larut malam. 

Cerita mengalir begitu saja, seperti pengalaman saya dan kakak ipar pergi ke sebuah tempat terpencil untuk menemui seorang dukun. Dini dan Biyya tertawa lepas ketika saya berkisah sambil menirukan gaya dukun yang menggetarkan kedua tangannya karena serangan kekuatan gaib. 

Kadang, banyak hal yang kita nikmati dalam hidup tidak pernah dirancang, namun hadir begitu saja. Tetapi, ini tentu datang di momen tertentu, seperti liburan di hari raya ketika kami mudik untuk bertemu ibu dan saudara. Setelah ini, kami menabung kerinduan untuk menangguknya kembali pada lebaran yang akan datang. 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...