Monday, June 06, 2022

Nasi Pecel Kediri

Setelah mengantar anak ke sekolah pada pukul 6.30, kami berdua menikmati nasi pecel Kediri di Jalan Kraksaan, depan penjara. Ini adalah pertama kali saya sarapan di sini, meskipun sudah berkali-kali melewati warung ini. 

Di tembok, saya melihat pengumuman bahwa harga bumbu pecel satu cub (cup?) sebesar Rp 17 000 karena bahan baku mengalami kenaikan semua. Jadi, melonjaknya harga kebutuhan sehari-hari karena keinginan bahan itu sendiri, bukan? Jadi, fundamentalisme pasar bekerja. 

Selain itu, ada poster nama warung yang disertai iklan penawaran mobil Mitsubishi secara dicicil. Beberapa penanggalan juga menempel di dinding, seperti almanak perguruan tinggi dan toko yang menjual alat jahit. Sejauh saya lihat, mungkin seluruh bahan dari sarapan ini dihasilkan oleh penghasil lokal, beras, telur, kacang, dan lain-lain. Mungkin, kedelai saja yang diimpor dari luar.  

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...