Kami tinggal di sini selama hampir tiga tahun. Zumi masih baru bisa berjalan dan harus naik tangga untuk menuju lantai dua. Justru, ia senang. Saya pun sering menikmati kabut pagi di loteng.
Asrama UUM ini terletak di Bukit Kachi, 1 KM dari kampus. Di waktu libur, mahasiswa pulang dan kawasan ini hanya ditinggali oleh pegawai dan kepala asrama.
Sekali waktu, ketika kami hendak tidur, istri mendengar ada suara tok tok di tingkat bawah, seakan-akan ada orang yang mengetukkan tongkat di lantai. Begitu jelas, sehingga bulu kuduk meremang. Padahal, jarum jam masih menunjuk angka sembilanan. Lalu, suara hilang dan senyap.
Pengalaman di atas hanya sekali. Selebihnya, kami melakukan banyak kegiatan yang menyeronokkan tatkala liburan, seperti menikmati sore di sekitar rumah, berolahraga, dan malah kadang menyapu halaman parkir.
No comments:
Post a Comment