Saya telah mengelem sampul yang terlepas. Dengan Fox, kini buku ini bisa dibaca kembali. Maklum, karya ini dibaca berkali-kali oleh Biyya, penggemarnya.
Saya pun mengikuti IG sang penulis, meskipun kata Roland Barthes, pengarang telah mati di tangan pembaca. Saya tetap menganggap mereka "hidup".
Alamak, radio tetiba memutar Fariz RM dengan Barcelona. Kala sepasang mata menatapku manja ... Karya
terbaik
. Tabik!
No comments:
Post a Comment