Saturday, July 01, 2023

Memeriksa Kurban Kita

Setiap perayaan Iduladha, kita akan melihat pemandangan serupa, penyembelihan hewan yang dilakukan di banyak tempat, seperti lapangan, halaman masjid, dan rumah jagal. Sebelumnya, banyak pedagang mendirikan kandang dadakan dan sementara untuk menjual binatang, seperti sapi dan kambing. Kaum dermawan, baik awam dan pejabat, akan menyerahkan kurban pada masjid atau musala. Mungkinkah, kita memikirkan kembali kebajikan ini mengingat daging dan darah itu tidak sampai pada Tuhan? Ketakwaan adalah kunci dari kebaikan ini.

Bagaimanapun, angka-angka menunjukkan bahwa 650 ribu hewan akan disembelih di sekitar hari raya Kurban dari 2,5 juta ekor yang disembelih setiap tahun. Ada 400 orang Singapura membeli ternak dari Kulonprogo Yogyakarta. Ini adalah hanya sebagian informasi yang menunjukkan betapa kurban bisa mendongkrak kegiatan ekonomi, yang memiliki efek pengganda (multiplier effect) pada sektor lain, seperti transportasi dan konsumsi. Efek ini semakin melengkapi ekonomi mudik yang sebelumnya terjadi dengan pengaruh yang jauh lebih besar.

Tetapi, sejauh ini kajian ekonomi kurban yang dilakukan oleh Pusat Kajian Strategis (Puskas) Baznas hanya menunjukkan besaran potensi mencapai Rp 31,6 triliun. Tentu, tahun 2023 semakin meningkat. Dengan demikian, kesejahteraan umat bisa terdongkrak dengan perputaran uang dan barang yang mengiringi pemberikan daging kurban pada orang yang memerlukan. Pendek kata, Lebaran Haji ini adalah kesempatan untuk mengingatkan umat agar meningkatkan ketakwaan dengan meneguhkan keimanan, menunaikan salat, dan berbagi rezeki dengan orang miskin (Al-Baqarah: 2-4). 

 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...