Monday, September 25, 2023

Catur dan Jagung

Untuk mengalihkan Zumi dari telepon genggam, saya sering mengajaknya untuk bermain catur. Baru sore ini, penyuka Plants vs Zombies meminta saya untuk beradu cerdik di atas bidak. 

Sambil menikmati jagung rebus lokal, kami memelototi setiap pergerakan. Kini, ia tidak lagi emosional tatkala raja diskak mat. Di sela mengernyitkan dahi, kami pun ngobrol ke sana kemari. 

Sore ini sangat berharga karena kegiatan ini sedikit meninggalkan jejak buah karbon, yakni memutar radio streaming GCD FM Yogyakarta. Kebiasaan untuk mengudap makanan tanpa minyak tentu baik bagi kami. 

Apalagi, jagung tersebut dibeli dari tetangga kampung. Kita telah mengurangi biaya transportasi yang menjadi pemicu polusi dan emisi karbon dibandingkan dengan makanan beku yang disimpan di kulkas. 

 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...