Tatkala mampir ke kedai buku, saya membeli majalah Basis Majalah. Kita tentu sangat menghargai ikhtiar Pak Sindhunata yang masih setia dengan bacaan berkertas dan bernas.
Tulisan Dika S Pandansari tentang Tengger memacu kami untuk segera pergi ke sini. Jaraknya hanya seliter bensin pergi pulang.
Cerpen Mas Ahmadul Faqih Mahfudz menggugah kami sebagai santri bahwa uang tidak halal yang masuk jadi bangunan pondok akan menghilangkan keberkahan (hlm. 65)
Tentang IKN? Sila daras cetusan Heru Prakosa! Jangan terlewat, tulisan Sindhunata senantiasa sarat makna. Siapa yang mau membaca masa depan, dia harus membalik-balik masa lalu, kutipan yang diambil dari A Malraux.
No comments:
Post a Comment