Dalam The Conquest of Happiness, Bertrand Russell menyebut takut pada pandangan umum menghalang diri dari kebahagiaan. Jelas, Shamsiah Fakeh melawan kehendak orang ramai sbg perempuan Melayu, yakni bergiat dalam komunisme sbg wujud perjuangan.
Saya meminta Biyya untuk menahan diri menyatakan pandangannya, semisal apa ateis bisa hidup di Indonesia? Apa LGBT itu kehendak. Tuhan? Hal serupa juga saya minta pada mahasiswa. Masyarakat belum siap menerima perbedaan.
Setidaknya, kita bebas menyatakan diri di rumah, yg mana tanda-tanda, slogan-slogan, dan jargon-jargon tak digantung di dinding. Bahkan, kita bisa memilih diam bila berada di luar.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Adab dan Ilmu
Sebelum mengaji kitab Syarh al-Hikam , saya membuat status dengan mengutip kalimat untuk menggagit sebuah ayat (sebutan kalimat di negara te...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
No comments:
Post a Comment