Saya sekali mengikuti pidato Danarto di Hall IAIN Jogja dulu. Betapa takjub dengan kehadirannya. Ia hadir bersama Cak Nun.
Buku ini didaras kembali untuk menimbang renungan penulis Godlob tentang Nabi. Karya yang layak dibaca oleh khalayak menjelang hari kelahiran Rasul.
Perkataan Baginda Muhammad mendapat penafsiran yang hidup. Jelas, guratannya bersumber dari pengalaman dan pengetahuannya yang dalam.
Saya suka halaman 122 tentang keinginan Nabi untuk dikuburkan di rumahnya. Kediaman ini adalah surga. Ya, kita menemukan jannah di tempat tinggal kita
Wednesday, August 07, 2024
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Adab dan Ilmu
Sebelum mengaji kitab Syarh al-Hikam , saya membuat status dengan mengutip kalimat untuk menggagit sebuah ayat (sebutan kalimat di negara te...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
No comments:
Post a Comment