Mitos adalah bukan, sebagaimana dipercayai oleh pemikir pencerahan, pernyataan palsu tentang kenyataan yang dikoreksi oleh kritisisme rasional kemudian.
Mitos mewujudkan visi tentang dunia yang sama-sama otentik sebagaimana filsafat Yunani, atau hukum Romawi, atau puisi dan kebudayaan zaman pencerahan milik kita (hlm. 247).
Nardi, Darso, dkk menyela dalam siaran Bayu Gita FM. Ludruk dalam bahasa Madura ini melihat dunia secara tidak masuk akal. Percakapan tidak gramatis, tidak logis, dan anti-hierarki, spt calon menantu "ngomong" seenaknya pada mertua mengisi dialog yang mengundang tawa penonton. Panggung menjadi katup dari keseharian yang bosan, banal, dan nir-spontan.
Pendek kata, masyarakat yang berbeda melihat orang dan lingkungan secara tidak sama, tetapi mereka mengandaikan pentas dan sehari-hari sama saja. Seserius apapun guru besar bicara pengetahuan di meja seminar, mereka akan ngobrol hal-hal ringan di meja makan, semisal ia tidak berceramah isi buku menjelang sarapan bersama, tetapi memberikan buku yang ditulis, lalu berkisah soal pohon alpokad yang tumbuh subur di depan rumahnya.
Tabik, Mas Aksin Wijaya dan Pak Rumadi Ahmad.
No comments:
Post a Comment