Inilah komentar saya di miol Media Indonesia.
Saya baca FPI juga terlibat dalam kerja kemanusiaan di Aceh. Mungkin, ke depan, organisasi ini lebih memfokuskan kerja-kerja sosial yang langsung dirasakan oleh masyarakat.
Ia tak perlu dibubarkan, sebab semangatnya perlu dihargai dan mendapat ruang untuk turut serta dalam kegiatan amal.
Semoga, perselisihan ini berakhir dengan keyakinan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Energi jangan habis untuk mengobral kata, sementara kita asyik dengan 'pikiran' saja, bukan tindakan.
Ayo, FPI turun ke Yogyakarta!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment