Tuesday, August 02, 2016

Utilitarianisme

Etika utilitarian memungkinkan pembenaran tindakan yang membawa manfaat pada sebanyak mungkin orang dan merugikan segelintir. Tak pelak, penggusuran sejumlah kepala keluarga oleh pemerintah DKI untuk membangun tanggul di bantaran sungai bisa diterima secara etis.

Ahok menegaskan bahwa ia lebih baik membunuh 2000 orang untuk menyelamatkan 10 juta warga ibu kota. Tentu, ini pernyataan yang paling terang benderang tetang tesis utiliaranisme. Namun, diksi yang dipilih oleh orang nomor satu Jakarta ini membuat bulu roma berdiri. Meskipun ia bisa ditafsikran sebagai kiasan, namun kekasaran ini akan menghilangkan pesan yang sebenarnya bisa dihadirkan dengan lema lain.

kalau kita rujuk pada The Handbook of Ethical Theory oleh David Copp, ed., (2006) bahwa an act consequentialist who took this view would recommend that we decide what to do by considering which of our actions would be the best consequences (hlm. 23). Jadi, pihak berkuasa sejatinya mempunyai banyak pilihan tindakan dan mereka harus memilih yang terbaik. Lalu, adakah pertimbangan etika konsekuensialis bisa dijadikan landasan lebih jauh bila pilihan kita antara Ahok dan Risma dalam pemilihan gubernur yang akan datang? 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...