Kenapa huruf Jawi di Indonesia mati suri, sementara di Malaysia tak lagi dibanggakan oleh pemiliknya? Mari cari tahu dengan menanyakan pada kawan-kawan Anda.
Wednesday, March 21, 2012
Huruf Jawi
Saya mendapatkan tulisan Arab pegon ini di sebuah kitab Yasin di surau tak jauh dari rumah. Ini mengingatkan saya pada masa belajar di pondok pesantren, di mana saya harus memberi arti kata Arab satu persatu di bawah barisan. Sejauh ini, saya tidak mengikuti pedoman penulisan huruf Jawi. Tapi, kami bisa memahami satu sama lain cara menulis bahasa Indonesia dalam Arab pegon. Ibu saya pun hanya bisa menulis huruf Jawi, dan tidak Latin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Syawalan Kesepuluh
Senarai keinginan ditunjukkan di X agar warga yang membaca bisa menanggapi. Maklum, buku ini tergolong baru di rak buku Periplus mal Galaxi....
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Dulu tatkala membaca karya Louis Dupre, saya menekuri teks berupa anggitan huruf-huruf di atas kertas. Penulis "Religious Mystery and...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Sang imam, Ust...
2 comments:
Prof. Dr. Kang Gyoung Seok..mempunyai ijazah kedoktoran dlm bidang kajian tulisan jawi....warga korea y mengagumi tulisan jawi....
Terima kasih Norjihan atas maklumat yang diberikan.
Semoga tulisan Jawi masih wujud hingga ke akhir zaman.
Post a Comment