Kegiatan berbuka bersama ini digelar dari awal puasa hingga menjelang hari raya. Hari ini, asrama SME Bank terlibat untuk turut melaksanakannya. Ketua panitia, Muiz, berusaha memastikan agar mahasiswa berperan serta. Menjelang azan, Aziz memimpin tahlil dan selawat. Kami pun khusyu melafalkan kalimat suci agar hati bening dan pikiran jernih.
Beberapa detik sebelum memasuki jam 7.31, kami membaca doa berbuka. Segelas minuman rasa anggur dan kudapan atu juadah cukup mengganjal perut. Setelah itu, para mahasiswa beranjak ke masjid untuk menunaikan salat berjamaah yang dipimpin oleh ustaz Abdullah Marecan. Setelah berzikir , kami pun kembali ke halaman masjid, tempat kami makan dengan menggunakan talam. Aha! Tiba-tiba, saya ingat kebiasaan makan di pondok Latee Annuqayah.
Sejatinya, kebersamaan ini adalah inti dari pesan jamaah. Saya, Qusay asal Jordan, Ameer dari Klang Selangor, menikmati nasi minyak dengan lahap seraya bergantian bercakap. Inilah kegembiraan puasa, selain nanti kami akan bertemu (liqa) dengan Tuhan. Amin. Di sela mengunyah, saya dan Qusay berbincang tentang peran Raja Yordania dalam politik Timur Tengah. Dengan beribu Inggeris, sang raja fasih berbahasa Inggeris dalam menyampaikan pesan damai Islam.
Lihat, meskipun ada minuman dan kudapan di hadapan, kami tak menyantapnya segera sebab puasa mengajar untuk menahan diri. Jadi, kalau bisa bersabar, pemuasa bisa tak memuaskan gelegak begitu saja dalam kehidupan sehari-hari. Tak semua pemenuhan hasrat itu sehat.
Beberapa detik sebelum memasuki jam 7.31, kami membaca doa berbuka. Segelas minuman rasa anggur dan kudapan atu juadah cukup mengganjal perut. Setelah itu, para mahasiswa beranjak ke masjid untuk menunaikan salat berjamaah yang dipimpin oleh ustaz Abdullah Marecan. Setelah berzikir , kami pun kembali ke halaman masjid, tempat kami makan dengan menggunakan talam. Aha! Tiba-tiba, saya ingat kebiasaan makan di pondok Latee Annuqayah.
Sejatinya, kebersamaan ini adalah inti dari pesan jamaah. Saya, Qusay asal Jordan, Ameer dari Klang Selangor, menikmati nasi minyak dengan lahap seraya bergantian bercakap. Inilah kegembiraan puasa, selain nanti kami akan bertemu (liqa) dengan Tuhan. Amin. Di sela mengunyah, saya dan Qusay berbincang tentang peran Raja Yordania dalam politik Timur Tengah. Dengan beribu Inggeris, sang raja fasih berbahasa Inggeris dalam menyampaikan pesan damai Islam.
Lihat, meskipun ada minuman dan kudapan di hadapan, kami tak menyantapnya segera sebab puasa mengajar untuk menahan diri. Jadi, kalau bisa bersabar, pemuasa bisa tak memuaskan gelegak begitu saja dalam kehidupan sehari-hari. Tak semua pemenuhan hasrat itu sehat.