Sunday, September 28, 2025
Tantangan Pendidikan Agama
King Bakso Paiton
Thursday, September 25, 2025
Manusia itu Hewan
Jadi, kiat untuk mengelak konsumsi makhluk berkaki empat, kita bisa memesan tempe dan perkedel bila pesan nasi padang. Eh, kok malah tergantung pada tumbuhan.
Pernyataan di atas jelas memiliki pengaruh yang kuat terhadap cara kita mendudukkan diri dalam alam semesta. Kiai Ilyas menghormati burung yang sedang makan remah-remah dengan mengambil jalan lain agar tak mengganggunya. Betapa penghormatan itu nyata!
Lalu, apa kaitannya dengan hidup kita hari ini? Mari kita lihat selera kita. Apakah kesukaan kita pada daging itu bawaan atau bentukan? Bila mempunyai pilihan, kita akan segera mengambil tindakan.
Warung Kitoz
Selera dan politiknya beda. Mengapa saya harus memaksa liyan sejalan? Dari sini, kami melihat bus Ladju melaju di jalan. Kami pun tahu, setiap perjalanan akan berhenti di terminal.
Lalu, istri dan Zumi menyusul kemudian untuk merayakan sore di warung terdekat rumah. Ibunya mengingatkan bahwa kita tidak boleh membuka telepon pintar.
Tuesday, September 23, 2025
Kondangan
Tetapi, status sosial itu tak selalu bekerja di banyak tempat. Orang kebanyakan bisa berada di barisan depan shaf salat Jum'at. Sebagaimana petinggi dihormati dengan gelar karpet merah, ia sekali waktu masuk ke dalam got untuk merasakan kekotoran.
Pendek kata, dalam keseharian, kita akan mengerti struktur, pola pikir, dan ideologi masyarakatnya. Di acara kenduri, saya memilih tempat yang dekat dengan makanan dan jauh dari pengeras suara yang digerakkan oleh soundsystem besar. Hidup itu pilihan, Kawan!
Keterangan: Pak Haji yang dimaksud bukan Rhoma Irama
Politik dan Kesejahteraan
Monday, September 22, 2025
Kuliah
Kegiatan ini adalah kuliah yang disampaikan oleh banyak sarjana di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Temanya tentang pengembangan pengetahuan, nilai, dan kerja sama untuk meningkatkan keterlibatan warga kampus.
Dengan demikian, mahasiswa Universitas Nurul Jadid dan perguruan tinggi lain yang hadir dalam acara ini bisa melihat dari dekat pengalaman tetangga dalam kehidupan agama, baik di ruang publik dan pribadi.
Pendek kata, pendidikan di kampus itu membuka diri pada pandangan praktisi, pegiat, dan pemangku kepentingan agar kehadiran civitas academica relevan dengan tantangan sekitarnya.
Friday, September 19, 2025
Ngalap Berkah |
Tak terpikir, seusai sembahyang mereka berzikir dgn menyebut asma'ul husna, yang ditutup dgn sifat dua puluh. Setelah sekian tahun, baru kali ini saya melantunkan wujud, qidam, baqa' dst setelah salat bersama. Dulu, kami melakukannya di surau sesudah magriban. Kiai Tamhid dan teman-teman tetiba berlegar di kepala, betapa saya membesar dalam tradisi Asy'ari. Pengalaman ini semacam panggilan untuk merawat kebiasaan ini lagi.
Tak pelak, ketika menjelaskan aliran Kalam di kelas, ikatan emosional terpatri pada Asy'ari, seraya ide Mu'tazilah sering menggoda untuk diterokai. Apa mungkin kita beralih terbalik?
Kaus
Jejak Belajar Tafsir
Wednesday, September 17, 2025
Falsafah Harian
Monday, September 15, 2025
Pengakuan pengaruh luar terhadap identitas dapat melonggarkan batas. Betapa lancung menegaskan jati diri seraya menutup diri sementara tanda-tanda yang menempel pada dirinya adalah pinjaman dari banyak sumber.Bila hendak menjadi asli, kita bisa menjadi diri sendiri seraya berterima terhadap kehadiran orang lain. Kala berteman dengan seorang kiri, saya paham mereka juga menerima kanan, apa pun alasannya, sebab dalam titik tertentu manusia hendak sama-sama mencari keselamatan dan kesejahteraan.
Memilih aliran itu bisa didorong oleh perasaan, yang ditopang akal budi. Yunani adalah impian saya untuk menemukan pengalaman batin. Seperti dilukiskan oleh Daniel Klein dalam Travels with Epicurus: A Journey to a Greek Island in Search of a Fullfilled Life, menua itu selesai dengan duduk di tepi pantai sambil menyesap minuman.
Sunday, September 14, 2025
Sunyi dalam Bunyi
Lupakan semua itu dan kembali pada apa yang nyata, nyanyi David Gray dalam Babylon. Melalui The New radio 88.5 FM, saya menikmati folkrock di pagi hari.
Lalu, apa yang nyata dalam kehidupan kita? Jelas, kita tidak sedang berada di panggung yang membuat selalu tampak depan dan mengenyahkan tampak belakang. Kita yang sesungguhnya adalah apa yang dilakukan sehari-hari. Itulah mengapa falsafah harian relevan untuk dicandra dan dihayati dengan hati setelah logika tak cukup untuk merangkul nasib.
Kalau diperhatikan, lagu-lagu dari pelbagai jenis itu menggambarkan pengalaman universal. Bila Gray menyarankan kembali pada yang real, Rhoma Irama menyarankan umat kembali pada iman dan takwa karena itu obatnya dalam menyembuhkan "overthinking".
Kala direnungkan, tubuh yang kuat itu disangga oleh pikiran yang jernih. Lompatan iman dalam gagasan Kierkegaard, saya pikir, hendak melewati dua fase sebelumnya, estetis dan etis. Tetapi, karena kita hidup bermasyarakat, dua tahap pertama juga dirayakan. Apa pun tahapan eksistensial itu, dalam kesendirian kita bisa mendiam bunyi menjadi sunyi. Sejati.
Cermin
Saturday, September 13, 2025
Tanggung Jawab Intelektual
Friday, September 12, 2025
Pilihan Politik
Saya sendiri mendorong partai Hijau untuk mengambil tempat utama dalam politik Amerika. Kita perlu bahasa kemungkinan baru untuk mengetengahkan isu lingkungan yang menyeluruh sebagai dasar, nilai, dan pandangan hidup.
Thursday, September 11, 2025
Riwayat Hidup
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh
besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah terang
bulan bersama teman-temannya di halaman panjang (tanèyan lanjhang).
Kesehariannya di masa kecil dulu dihabiskan di sawah, sungai dan sekolah. Anak dari
Abdul Rahem ini belajar pertama kali aksara di surau Kiai Mohammad Tamhid, mengeja deretan huruf di madrasah Islamiyah dan mengenal Pancasila di SD Bataal Barat, dan melanjutkan ke pondok Annuqayah, tempat pertama kali mengenal Plato
(أَفْلَاطُون) dari Kiai Abdul Warits Ilyas.
Selain mengaji kitab kuning pada banyak kiai, ia ngawruh
ilmu pada Kiai Ahmad Basyir. Seusai sekolah di Aliyah, penikmat Rhoma Irama ini
melanjutkan ke jurusan Akidah dan Filsafat IAIN Sunan Kalijaga (1992), dan
program magister dalam bidang Hubungan Antar Agama (2003) lalu menyelesaikan
pendidikan doktoral program Filsafat dan Peradaban di Universitas Sains
Malaysia (2009) dengan disertasi tentang kajian hermeneutik terhadap analis
semantik Alqur'an Toshihiko Izutsu.
Penekun eksistensialisme tersebut pernah bekerja sebagai
penyunting di LKiS dan
menerjemahkan buku filsafat, seperti Truth and Methodnya Georg-Hans
Gadamer (2003). Selain itu, penggemar Bring Your Own Bomb SOAD ini sering menulis opini di banyak
koran nasional dan daerah untuk membahas banyak isu dalam perspektif pemikiran
kritis. Salah satu opininya adalah “Mudik dari Kebosanan” (KOMPAS) dan “Kehendak
Kuasa dan Kritik Filsafat” (Jawa Pos), Kosa Kata Tan Malaka (Majalah Tempo), Gus Dur (Koran Tempo), dan "Kealpaaan Rhoma" (Suara Merdeka) yang berpijak pada teori
eksistensial dan Epicurean. Pilihan tokoh dalam tulisan pendek ini jelas menunjukkan suasana batin dan lahir dari hidupnya.
Wednesday, September 10, 2025
Renungan di Hari Libur
Tantangan Pendidikan Agama
Mas Mohamed Imran Mohamed Taib berbagi pandangannya tentang fungsi pendidikan di masa polikrisis. Sebelumnya, direktur Dialogue Centre ini ...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...